Tampilkan postingan dengan label tutorial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tutorial. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 November 2013

Export File CDR ke JPG : Agar Warnanya Tetap Sama

  1. Image atau gambar yang akan di gunakan untuk di upload ke internet/website hanya mendukung beberapa format , antara lain Bitmap, JPEG, PNG, GIF dan beberapa ektensi lain.
  2. Bila kita ingin menampilkan hasil karya di Facebook (Komunitas ini) maka gambar yang kita upload telah mengalami kompresi sedemikian rupa agar tidak memberatkan data storage pada server Facebook. Bebrapa warna mungkin saja akan mengalami distorsi dalam hal depth colors nya.
  3. Untuk amannya, exportlah file tersebut untuk kebutuhan Office, dengan cara FILE > EXPORT TO OFFICE...
  4. Tampilan gambar juga dipengaruhi oleh jenis monitor dan VGA Card yang digunakan.
Sekarang kita samakan dulu Pengaturan pada Color Management . TOOLS > COLOR MANAGEMENT > DEFAULT SETTINGS... atau sesuaikan pengaturan dengan Gambar 1 berikut :




Dalam kasus ini kita coba membuat 4 buah kotak dan beri warna masing-masing dengan Cyan, Magenta, Yellow dan Black.
Kemudian kita Export ke format JPG. Perlu di ingat ada beberapa option untuk format JPG, dalam  hal ini kita pilih saja JPG – JPEG Bitmaps.
Selanjutnya akan muncul sebuah windows baru. Kita coba ikuti pengaturan pada beberapa parameter atau ikuti pengaturan pada Gambar 2 berikut :





Simpan hasil conversi dan beri nama sesuai keinginan. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Gambar : 3




Kita bisa membandingkan hasil Export dalam format JPG tadi dengan format CORELDRAW. Import file JPG tersebut dan bandingkan.

Cara Mengganti Template Blog di Blogger

Mengganti Template Dengan Template Yang Disediakan Blogger

  • Masuk ke dalam dashboard.
  • Klik "template".
  • Scroll mouse ke bawah, maka akan tersedia beberapa template default yang disediakan oleh blogger yang dapat kita gunakan.
  • Klik satu di antaranya kemudian klik terapkan.
  • Maka template secara otomatis akan terganti dengan yang baru.

Mengganti Template Dari Penyedia Template Gratis

Apabila kita kurang puas dengan template yang disediakan oleh blogger, kita dapat mencari template berbagai macam tema dari penyedia template gratis yang sangat banyak bertebaran di internet.
Kita tinggal browsing di Google atau search engine lainnya dengan mengetikan "Free template Blogger". Maka akan tampil banyak penyedia template gratis.
Download/unduh template yang kita suka kemudian simpan terlebih dahulu di hardisk komputer kita, kemudian extract file tersebut. Maka akan muncul file xml yang nantinya akan kita upload ke Blogger.
Berikut adalah cara mengupload template yang kita punya:
Masuk ke dalam dashboar blogger.
Klik "template".
Klik "Cadangkan/Pulihkan" yang berada di sebelah kanan atas.

Cara Mengganti Template di Blogger

Download/Unduh terlebih dahulu template lama apabila dibutuhkan.

Cara Mengganti Template di Blogger 2

Kemudian browse file xml template dari hardisk komputer.

Cara Mengganti Template di Blogger 3

Klik "Unggah".
Tunggu proses upload hingga selesai dan lihat hasilnya.

Cara Menghemat Baterai Kamera

.
Recharging
Dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya konsumsi baterai lebih hemat dan baterai bisa lebih tahan lama. Sepanjang produsen kamera digital belum memanfaatkan teknologi panel surya untuk kamera mereka (mimpi), lakukan 8 cara dibawah ini agar konsumi baterai lebih awet, kecuali kalau anda ingin pulang lebih awal:

1. Matikan Auto Fokus dan Gunakan Manual Fokus Saja

Cara ini khusus bagi anda pemakai kamera DSLR atau mirrorless (selama kamera anda memiliki fitur manual fokus dan memiliki focusing ring di lensa). Perlu diingat bahwa saat autofokus aktif, maka setiap kali kita memencet tombol shutter release separuh kamera akan memerintahkan lensa untuk mencarai fokus dan secara mekanis lensa akan berputar mengunci titik fokus. Dengan mematikan sistem autofokus kamera, maka kita bisa membuat kamera berdiet listrik.

2. Sesedikit Mungkin Menyalakan Layar LCD

Kamera membutuhkan banyak energi listrik untuk menyaakan layar LCD yang ukurannya sekitar 3 inchi itu, untuk itu kalau anda tidak benar-benar membutuhkannya, jangan nyalakan layar LCD. Gunakan viewfinder untuk membidik dan tidak usah sering-sering mengecek hasil jepretan anda di layar LCD dan jangan gunakan live view.

3. Matikan Image Stabilizer/Vibration Reduction

Dengan mematikan IS/VR kita bisa memperpanjang konsumsi baterai sampai 20% lebih lama. image stabilizer/vibration reduction membutuhkan banyak energi untuk menggerakkan elemen-elemen didalam lensa untuk memerangi shake sehingga foto lebih tajam. Memang sayang kalau fitur ini dimatikan, tapi jauh lebih sayang kalau kita mendadak harus berhenti memotret dan memasukkan kamera ke tas lalu pulang.

4. Naikkan ISO Dan Kurangi Flash

Built in flash yang ada di kamera akan sangat memboroskan baterai saat dipakai. Kalau prioritas anda sedang menghemat baterai, naikkan setting ISO supaya kebutuhan akan flash bisa dikurangi. Atau kita bisa mematikan flash sama sekali agar lebih hemat baterai lagi.

5. Memotret Lebih Selektif

Kalau sedang bekelimpahan sih kita bisa bebas saja memotret apapun yang kita pikir menarik, tanpa pandang bulu. Namun saat dituntut agar baterai bisa survive, memotretlah dengan lebih selektif. Pikirkan betul-betul apakah jepretan ini sesuai kriteria dan fokuslah pada apa yang benar-benar sesuai dengan tujuan utama.

6. Matikan Kamera Setiap Kali Selesai Memotret

Setiap kamera memiliki fitur auto turn off alias mati dengan sendirinya saat tidak dipakai. Jangan tunggu sampai mereka mati sendiri, setiap kali selesai memotret meski hanya satu jepretan, langsung matikan.

7. Matikan Sensor Cleaning

Beberapa kamera memiliki fitur bernama sensor cleaning, dan sensor ini akan aktif setiap kali kita menyalakan atau mematikan kamera. Matikan sensor cleaning dari dalam menu kamera sehingga setiap kali kita menyalakan dan mematikan kamera, mereka tidak akan diaktifkan sehingga lumayan bisa menghemat konsumsi baterai.

8. Matikan Auto Review

Baik kamera DSLR ataupun pocket memiliki fitur bernama auto review. Pada intinya setiap kali selesai mengambil foto, kamera akan menampilkan hasil jepretan anda di layar LCD untuk sekejap sehingga kita bisa mengamati hasil fotonya. Matikan fitur ini, cek buku manual anda untuk mengetahui cara mematikan fitur ini.

Berikut tips praktis dan aman cara mengganti lensa kamera DSLR


  • Kalungkan tali kamera di leher, kemudian posisikan kamera agar menggantung dan menghadap ke bawah
  • Pasang tutup depan (front cap) lensa yang akan diganti
  • Sembari menekan tombol kuncian lensa (biasanya disamping kiri lensa), putar lensa yang akan diganti berlawanan dengan arah jarum jam
  • Putar sampai lensa kendor, namun jangan sampai benar-benar dilepas dari kamera
  • Ambil lensa baru yang akan dipasang. Lepas tutup lensa dibelakang (end cap) dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau sementara pegang lensa-nya dengan satu tangan
  • Sekarang lepas lensa lama dengan tangan yang lain (biarkan kamera menggantung dan tetap menghadap kebawah)
  • Sekarang pasang lensa baru dengan cepat (perhatikan titik putih dilensa, sejajarkan posisi titik putih ini dengan titik putih di kamera) lalu putar hingga terkunci
  • Ambil tutup belakang (end cap) lensa lama dan pasangkan di lensa yang baru
  • Taruh lensa lama di tas kamera
Sedikit tips tambahan:
Setelah penggantian lensa usahakan anda mengaktifkan fitur sensor cleaning di kamera sehingga mengurangi resiko foto anda terdapat bercak debu.
Hindari mengganti lensa saat angin kencang, apalagi saat memotret di pantai!!

Bagian-bagian pada CorelDRAW

Bagian bagian CorelDraw meliputi:
Tollbar: terletak di bagian kiri. Terdiri dari toll yang bisa di gunakan untuk menggambar dan mewarnai 
Menu Bar : terletak di bagian atas yang terdiri dari sejumlah menu yang berguna untuk pengaturan dan berisi perintah lanjutan.
Property Bar: terletak di bawah menu bar yang meberikan informasi mengenai parameter dan pengaturan objek 
Color Pallate: terletak di bagian kanan yang terdiri sekumpulan warna dapat langsung di gunakan untuk mewarnai objek.
Docker :  Berisi perintah lanjutan dan tambahan untuk menampilkan klik Windows->Docker

Komponen Kamera SLR

Komponen Kamera SLR

Pembidik

Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik (viewfinder). Ada dua sistem bidikan, yaitu:
  • jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type)
  • bidikan lewat lensa (Reflex type).
Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.

Jendela Bidik

Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).

Lensa

Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.

Macam-macam lensa

  • Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
  • Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
  • Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
  • Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
  • Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.

Fokus

Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang..

Kecepatan rana

Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).
  • Speed cepat
Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
  • Speed lambat
Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).

Diafragma

Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.
Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
  • Bukaan besar
Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  • Bukaan kecil
Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.

Jumat, 22 November 2013

Mmebuat komik Retro dengan PhotoShop


Mmebuat komik Retro dengan PhotoShop

sebelum buka photoshop, bagusnya sih install FONT buat komik nya dulu… silahkan download di : 
extract file hasil download.. cara install font nya udah saya tulis di cara-install-font.txt
Kalo udah diinstall, boleh deh dibuka adobe photoshop nya..
Buka gambar yang mau diedit..

kalo mau gambar dengan ukuran asli yang saya pake, silahkan download ini :

Klik Image > Adjustment > Level , settingan sesuai gambar.

Klik FILTER > Artistic > Film Grain

Sekarang duplikat layer background dengan menekan tombol CTRL + J

di Layer hasil duplikat, Klik Filter > Pixelate > Kolor Color Halftone

ini tergantung dari ukuran gambar nya.. jadi nanti kalo beda gambar di coba-coba aja ya..
Ubah layer style menjadi Darken

hasilnya jadi seperti ini

Kita buat list atau border ..
Klik kanan layer background copy > Blending Options

Buat Ellips dengan menggunakan Ellips tool , nanti akan terbentuk layer baru secara otomatis

Kita buat list hitam di sekeliling ellips dengan cara Klik kanan layer ellips atau layer shape 1..

Drag Ellips sambil menekan tombol ALT untuk meng-copy ellips dan membuat layer baru secara otomatis..

Perkecil ellips hasil duplikat tadi

Ulangi sekali lagi untuk membuat ellips yang lebih kecil

Beri tulisan di Ellips dengan Type tool .. atur besar kecil nya FONT..
Oia.. jangan lupa pake font DIGITAL STRIP yang tadi udah di download dan install
dan hasilnya seperti ini

Selamat mencoba..

Kamis, 21 November 2013

LAYER, MASK, AND STYLE

LAYER, MASK, AND STYLE
Layer adalah lapisan tembus pandang. Bagian yang tidak bergambar pada sebuah layer bersifat transparan. Layer dapat ditumpuk dan diatur susunannya. Dengan menggunakan layer, efek-efek akan berlaku dalam layer tertentu saja, tanpa mengganggu layer yang lain.
Quick Mask Mode
Quick Mask Mode digunakan untuk menyeleksi dengan menggunakan Brush Tool. Aktifkan tool ini dengan menekan tombol Q pada keyboard atau memilih tool Quick Mask Mode.

Pada contoh ini, gambar beruang di seleksi dengan menggunakan Brush Tool pada mode quick mask. Setelah gambar beruang terseleksi, kembalikan ke mode normal untuk menghasilkan seleksi gambar beruang.
Layer Mask
Layer Mask digunakan untuk menyembunyikan bagian tertentu pada layer. Gunakan warna hitam untuk menyembunyikan gambar dan warna putih untuk menampilkan gambar.

Layer Style
Layer Style merupakan teknik memberikan efek tertentu pada suatu layer. Pilih tool Add Layer Style yang ada pada sudut kanan bawah pallete.

PERMAINAN WARNA PADA PHOTOSHOP

PERMAINAN WARNA PADA PHOTOSHOP
Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru. Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
Pada bab ini akan dibahas mengenai permainan warna, mulai dari mengatur latar belakang gambar, membuat gradient, mengatur brightness & contrast, dan masih banyak lagi tool-tool yang menarik. Pada subbab selanjutnya Anda dapat langsung praktek dengan didampingi instruktur.
Paint Bucket Tool
Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau mirip. Background dapat diganti dengan pattern.
Gradient Tool
Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi terlebih dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas terisi dengan gradasi.
Brush Tool
Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya brush, hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.
Brightness/Contrast
Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk mengatur ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.
Level
Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection atau seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.
Curves
Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.
Color Balance
Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan warna.
Photo Filter
Photo filter digunakan untuk memberikan filter pada gambar. Mirip seperti filter yang diletakkan di depan lensa kamera. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Photofilter.
Replace Color
Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna yang lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah warna background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.
Hue/Saturation
Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue adalah warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui Image -> Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master, atau tiap-tiap warna.
Match Color
Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah. Misalnya di sini akan diubah gambar danau3.jpg, menjadi suasana matahati terbit seperti gambar acuan. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.

MENGENAL DAN MEMAHAMI AREA KERJA PHOTOSHOP

MENGENAL DAN MEMAHAMI AREA KERJA PHOTOSHOP
Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar apa saja. Sebagai contoh di buka gambar zhaow.jpg. (lihat gambar 1.1).

Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah dimodifikasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini gunakan menu Windows -> Workspace -> Reset Palette Location.
Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:
A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter dan lain-lain.
B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka ukuran/diameter brush ada di sini.
C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.
Keterangan dan Praktek:
Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen
Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat duplikat gambar gunakan menu Image -> Duplicate.
Mengubah ukuran gambar dan kanvas
Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan dengan menu Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar tetap, akan ada kertas putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image -> Canvas Size.
Mencoba ToolBox
Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya. Coba klik kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk memilih tool yang tersembunyi.
Mencerminkan dan Memutar Gambar
Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image -> Rotate Canvas -> pilih sudut yang dikehendaki.
Undo
Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau gunakan pallete history.
Memindahkan gambar ke dokumen lain
Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.
Save for web
Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran kecil yang biasa digunakan pada web site.

Membuat File Baru pada Photoshop

 Hal yang paling sering dilakukan adalah memilih Open, New, dan Save. Namun mengingat masih seringkali ada yang menanyakan cara mencetak foto ukuran 3×4, 4×6, membuat saya ingin membahas cara pembuatan file baru ini, karena memang ada kaitannya.
Saat kita memilih File > New dan kemudian muncul kotak dialog New, ada beberapa hal yang bisa kita atur. Yaitu seperti berikut ini.
Pada bagian Width dan Height, ini adalah bagian untuk mengatur sendiri (Custom) ukuran yang kita inginkan.
gambar:membuat_file_baru_01.jpg
Pilih dulu satuan ukurannya, misalnya pixel, cm (centimeter), inches, atau yang lainnya. Baru tentukan seberapa ukuran yang diinginkan.
gambar:membuat_file_baru_03.jpg
Di sebelah atasnya, ada pilihan Preset. Ini adalah bagian untuk memilih ukuran standar yang sudah disediakan oleh Photoshop.
gambar:membuat_file_baru_02.jpg
Misalnya saya pilih pada ukuran International Paper, maka di sebelah bawah preset akan muncul pilihan Size. Ini untuk memilih ukuran yang termasuk dalam pengaturan kertas secara internasional tersebut.
gambar:membuat_file_baru_04.jpg
Pada bagian Resolution, di sini saya tuliskan secara singkatnya saja, bahwa kalau hasil akhirnya ingin dicetak maka isi dengan 300 pixel/inch atau 118,11 pixel/cm.
Kalau hasil akhirnya mau ditampilkan di layar monitor, misalnya mau dijadikan wallpaper atau mau diupload di Friendster/Facebook atau lainnya, isikan 72 pixel/inch atau 28,346 pixel/cm. Lebih lanjut tentang resolusi bisa dibaca pada: Penyebab Gambar Bitmap Nampak Kabur.
Color Mode, digunakan untuk memilih mode warna apa yang ingin digunakan. Kemudian sebelah kanannya untuk memilih kedalaman warna. Secara gampangnya, pilih saja RGB, dengan 8 bit. Tentang ini, lebih lanjutnya bisa dibaca pada Kedalaman Warna.
Background Content, digunakan untuk memilih warna background yang akan muncul pada filenya nanti. Kalau pada contoh tutorial ini, saya gunakan warna White.
Bagian bawahnya lagi yang terdapat pilihan Advanced, tidak pernah saya atur, saya biarkan pada defaultnya. Hanya kadang saya sesuaikan dengan jenis printer yang saya gunakan. Pada Photoshop 7 tidak terdapat pilihan Advance. Gambar pada tutorial ini adalah pada Photoshop CS3.
Kemudian, kalau kita seringkali menggunakan ukuran-ukuran tertentu, dalam Photoshop bisa juga kita simpan pengaturannya dalam bentuk preset. Sehingga tiap kali ingin membuat file baru dengan ukuran tersebut, tinggal kita pilih saja dari bagian Preset. Caranya adalah dengan menentukan dulu ukuran yang akan dipakai, kemudian klik tombol Save Preset. Setelah diklik tombol Save Preset, akan muncul kotak dialog New Document Preset.
gambar:membuat_file_baru_05.jpg
Isikan nama yang diinginkan untuk preset ini. Kemudian klik OK.
Setelah diklik OK, maka nama preset baru tersebut sudah bisa dipilih pada bagian Preset.
image:membuat_file_baru_06.jpg

Cara Mencetak foto berukuran 3×4 dalam selembar kertas A4

Setelah membaca cara membuat file baru tersebut diatas, saya yakin tentunya sangat mudah untuk membuat file baru berukuran A4 / kwarto.
Kemudian bagaimana jika kita ingin menempatkan foto berukuran 3×4 cm ke dalam file baru berukuran A4. Sebelum kita mulai lebih lanjut, harus kita pahami dulu berapa ukuran foto 3×4 cm?
Ini pertanyaan yang sangat sering ditanyakan dan termasuk pertanyaan yang sangat jarang saya jawab. Jarang saya jawab karena aneh, sudah bisa menyebutkan dengan tepat ukurannya, kok masih ditanyakan.
:)
Ukuran foto 3×4 cm adalah width=3 cm; height=4 cm, resolution=300 pixel/inch (resolution ini sudah default-nya segitu ukurannya kalau untuk dicetak). Lebih lanjut tentang ukuran foto bisa dibaca pada Ukuran standar cetak foto.
Jika kita sudah punya foto kemudian ingin membuatnya menjadi ukuran 3×4 cm, maka yang paling mudah adalah menggunakan Crop tool, seperti yang pernah saya bahas di Menggunakan crop tool dengan efektif.
Setelah kita pilih crop Tool, maka aturlah pada option bar ukuran yang diinginkan.
gambar:mencetak_4x6_01.jpg
Setelah diatur ukurannya, gunakan crop tool ini untuk menge-crop foto yang ingin dijadikan ukuran 3×4 cm.
gambar:mencetak_4x6_02.jpg
Kemudian, gunakan Move tool untuk menggeser foto ukuran 3×4 cm ini kedalam file baru berukuran A4.
gambar:mencetak_4x6_03.jpg
Cara ini dulu sudah pernah saya bahas pada postingan Mengetahui ukuran gambar setelah dicetak.
Hasilnya akan seperti ini.
gambar:mencetak_4x6_04.jpg
Kemudian bagaimana kalau kita ingin ada banyak foto sekaligus dalam selembar kertas A4, agar waktu mencetak lebih irit?
Ya tinggal diduplikat/digandakan saja layernya, kemudian diatur tempatnya agar rapi, misalnya seperti ini:
gambar:mencetak_4x6_05.jpg
Mungkin muncul pertanyaan lagi, bagaimana kalau proses membuat fotonya jadi banyak dan sekaligus pengaturannya dalam kertas ukuran A4 ini dijadikan otomatis? Silahkan dicoba dengan menggunakan Action seperti yang pernah saya tulis dulu pada Membuat action untuk mencetak foto ukuran 3×4.
Cara mencetaknya? Dulu pernah saya tulis di postingan Cara mencetak foto dengan Photoshop. Kalau mempunyai printer berwarna, tinggal pilih saja dari menu File > Print.
gambar:mencetak_4x6_06.jpg
Pastikan kertas yang digunakan untuk mencetak adalah A4, pengaturan page setup printer juga sudah A4. Kalau printernya tidak bisa mencetak dengan mode borderless (mencetak sampai kepinggir kertas), maka waktu menyusun foto jangan terlalu mepet ke tepian kertas, beri jarak antara tepi kertas dengan foto yang paling pinggir. Kalau tidak mau repot mencetak, atau tidak punya printer berwarna, bawa saja ke studio foto, cetak disana. Tapi biasanya di studio foto hanya melayani ukuran-ukuran foto, jadi sebelum di bawa kesana, pastikan tidak pakai ukuran A4, tapi misalnya pakai ukuran 4R atau sampai 10R. Hasil cetakannya digunting sendiri dirumah.

Rabu, 20 November 2013

Memahami Konsep Exposure

Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.
Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif  kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.
Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.
long eksposure
Ketiga elemen tersebut adalah:
  1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka
Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur.  Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.
Perumpamaan Segitiga Eksposur
Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air.
  • Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran.
  • Aperture adalah  seberapa lebar kita membuka keran.
  • ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM.
  • Sementara air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera.

7 Teknik Memegang Kamera Yang Baik Dan Benar

7 Teknik Memegang Kamera Yang Baik Dan Benar

1.       Sikut Menekan Tubuh

 
Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

2.       Membuat Tumpuan Lengan Kiri

 
Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

3.       Tumpuan Kedua Sikut

 
Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali dilakukan bahkan oleh fotografer profesional,

 4.       Memasang Kuda-kuda

Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam memotret pun hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

 5.       Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok

 
Sobat harus ingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.

 6.       Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan

Jika Sobat sedang memotret Outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang listrik, dsb.

7.       Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap


Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel lain seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.

Semoga Bermanfaat :)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons